Thursday, April 5, 2007

FAUNA DI ALAS PURWO

Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Jenis – jenis Reptil telah teridentifikasi sebanyak 20 jenis dan Mamalia sebanyak 31 jenis. Jenis – jenis dari Mamalia diantaranya adalah Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis). Banteng merupakan salah satu satwa khas TN Alas Purwo yang banyak terdapat di Padang Penggembalaan Sadengan. Jenis Aves (burung) yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air yang beberapa jenis diantaranya merupakan burung migran yang teridetifikasi sebanyak 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat diantaranya adalah Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), dan Merak (Pavo muticus).

Fauna di Alas Purwo
Banteng (Bos javanicus)

Banteng jantan dewasa berwarna hitam dengan tanduk besar dan runcing, sedangkan betina dewasa coklat kemerahan dengan tanduk kecil. Keduanya memiliki bagian pantat dan kaos kaki pada bagian bawah tungkai yang berwarna putih. Makanan utamanya adalah rumput–rumputan serta beberapa vegetasi perdu dan vegetasi berkayu yang pendek. Hidupnya berkelompok namun ada juga yang hidup soliter. Banyak ditemukan di padang penggembalaan Sadengan.

Rusa (Cervus timorensis)
Selain banteng, rusa juga banyak ditemukan di Padang Penggembalaan Sadengan. Rusa Jantan memiliki tanduk dan bulu kulit yang berwarna coklat tua, sedangkan rusa betina tidak bertanduk dengan bulu kulit berwarna coklat kemerahan.

Macan Tutul (Panthera pardus)
Bersifat soliter dan merupakan salah satu satwa karnivora yang langka dan dilindungi. Satwa ini mampu memanjat, berlari cepat, melompat, berenang dan menaklukkan mangsanya dalam gelap. Macam Tutul ini dapat dijumpai di sekitar Kucur, Perpat dan Batu Lawang.

Ajag (Cuon alpinus)
Ajag merupakan satwa predator yang dilindungi. Ajag dewasa berwarna merah sedangkan yang baru lahir berwarna kehitaman dengan ekor relatif panjang. Ajag memiliki ketajaman mata dan telinga sehingga mampu mendeteksi mangsanya saat hari sudah gelap.

Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Hidup bergelantungan diantara pohon, dahan dan ranting serta kadangkala berjalan-jalan di tanah. Banyak terdapat di Triangulasi, Rowobendo, hutan Marengan, Pancur, Plengkung, Sembulungan, Perpat, dan Slenggrong.

Penyu
Terdapat 4 (empat) jenis yang sepanjang tahun mendarat di Pantai Marengan dan Ngagelan, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), dan Penyu Abu-abu (Lepidochelys olivaceae). Dari keempat jenis penyu ini, Penyu Abu-abu merupakan jenis penyu yang paling banyak mendarat dan bertelur di Pantai Marengan maupun Ngagelan.

Merak (Pavo muticus)
Merak (Pavo muticus) termasuk Aves berukuran besar. Merak jantan memiliki jambul tegak di kepala dan berekor kipas yang sangat panjang dan bulunya memiliki bulatan seperti mata yang berkilau. Merak betina tidak memiliki ekor yang panjang dan warna bulunya kurang bagus. Selama masa kawin, burung betina memilih pasangannya berdasarkan jumlah “mata” pada bulu ekornya bukan berdasarkan kecantikan ekor yang panjang dan berwarna – warni. Merak hijau ini banyak ditemukan di sekitar padang penggembalaan Sadengan dan di hutan jati sekitar Marengan.

Burung Migran (Migratory Birds)
Burung migran ini berasal dari benua Australia yang pada musim dingin pindah ke Indonesia untuk mencari makan dan melakukan kopulasi. Terdapat ± 39 jenis burung dengan jenis-jenis dominan antara lain : Pelikan (Pelicanus consipillatus), Cikalang (Fregata sp), Cerek (Charadrius sp), Trinil (Tringa sp), Gajahan (Numinius sp), Kedidi (Calidris sp) dan Dara Laut (Sterna sumatrana).

No comments: